KORDINAT.CO, Kutai Timur – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menekankan pentingnya analisis risiko dalam memulai dan menjalankan usaha. Hal itu ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) OSS-RBA yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutim, di Hotel Victoria, Sangatta, Rabu (17/7/2024).
Dalam sambutannya, Ardiansyah menyampaikan bahwa setiap pelaku usaha, baik dari sektor Usaha Mikro Kecil (UMK) maupun non-UMK, harus mempertimbangkan berbagai aspek risiko.
“Setiap risiko harus dianalisis dengan baik, termasuk keamanan dan legalitas usaha,” ujar Ardiansyah.
Ia menjelaskan bahwa analisis risiko mencakup peluang pasar, jenis usaha, tingkat persaingan, besaran investasi, hingga potensi bencana alam yang dapat memengaruhi keberlangsungan usaha.
Bupati juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kutim, yang kini menarik minat banyak investor.
“Dengan kekayaan alam yang luar biasa di sektor perkebunan, pertanian, serta kelautan dan perikanan, Kutim memiliki daya tarik tersendiri. Produk ekspor unggulan seperti keripik pisang, nanas, dan cokelat sudah menembus pasar Eropa, sementara lidi sawit diminati negara-negara Asia Selatan seperti India,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ardiansyah mengungkapkan bahwa Pemkab Kutim terus berupaya meningkatkan profesionalisme pelaku UMK melalui berbagai kebijakan, termasuk bantuan modal, peralatan, dan bimbingan teknis.
“Harapan kami, seluruh peserta dapat mengikuti bimtek ini dengan serius agar memahami dan meminimalisir risiko dalam memulai usaha. Jangan sampai usaha yang baru dirintis terhenti di tengah jalan,” tutupnya.
Bimtek OSS-RBA ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Kutim untuk memastikan pelaku usaha memahami dan memanfaatkan sistem perizinan berbasis risiko secara efektif. (Adv).