KORDINAT.CO, Bontang – Kembangkan potensi sektor perikanan dan kelautan di Kota Bontang, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bekali masyarakat binaan manajemen budidaya udang vaname melalui sistem tradisional plus dan semi intensif. Hal ini dinilai sebagai peluang yang dapat dikembangkan oleh pembudidaya, untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Kegiatan bekerjasama dengan Himpunan Pembudidaya Perikanan dan Kelautan (HPPK) Bontang selama dua hari, pada 11-12 Juni 2024.
SVP Umum Pupuk Kaltim Minarni F Dwiningsih, mengungkapkan kegiatan ini sebagai kesinambungan upaya mendorong penguatan kapasitas sumberdaya manusia, guna mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan dengan memaksimalkan peluang yang ada. Sekaligus wujud komitmen Pupuk Kaltim mendukung pengembangan sektor perikanan dan kelautan, melalui kolaborasi bersama masyarakat hingga pihak terkait lainnya.
Dimana potensi laut Kota Bontang yang begitu besar, menjadi lahan produktif bagi masyarakat jika dikelola dengan baik. Seperti halnya udang vaname, merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Peluang ini dapat menjadi pilihan para pembudidaya lokal dalam meningkatkan kesejahteraan, sehingga produktivitasnya dapat terus dipacu dibarengi kualitas dan mutu hasil produksi.
“Dengan bekal pelatihan ini, para pembudidaya lokal diharap mampu memaksimalkan produktivitas udang vaname yang memiliki potensi besar di Kota Bontang,” ucap Minarni, saat membuka pelatihan di Sekretariat HPPK Bontang Kuala, Selasa (11/6/2024).
Dijelaskannya, peserta pelatihan kali ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari nelayan pesisir hingga pelaku budidaya di Kota Bontang, dengan narasumber dari Pusat Riset Perikanan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Maros Sulawesi Selatan. Dua sistem manajemen budidaya yang dibekali sengaja disasar untuk bisa diterapkan oleh para pembudidaya udang vaname.
Dimana sistem Tradisional Plus merupakan inovasi dari metode tradisional yang telah terbukti efektif dan ekonomis, sementara sistem Semi Intensif menawarkan peluang produksi yang lebih tinggi dengan penerapan teknologi dan manajemen yang lebih modern.
Selain itu para peserta juga dibekali beragam materi terkait pemilihan lokasi dan persiapan tambak hingga pengelolaan pasca panen, serta manajemen keuangan dan pemasaran hasil produksi.
“Dengan menguasai sistem dan tata kelola budidaya, para peserta dapat menerapkan metode yang paling sesuai dengan kondisi maupun sumber daya yang dimiliki untuk pengembangan potensi udang vaname,” lanjut Minarni.
Dirinya pun berharap pelatihan ini dapat memperkuat jaringan dan kerjasama antar pembudidaya di Kota Bontang, sehingga tercipta lingkungan yang saling mendukung dan berbagi informasi untuk meningkatkan mutu serta kualitas produksi. Program pembinaan dan pendampingan seperti ini akan terus digencarkan Pupuk Kaltim, agar penguatan kapasitas masyarakat semakin mendorong pengembangan potensi lokal untuk dimaksimalkan sebagai peluang ekonomi secara merata di berbagai bidang.
“Sasaran inilah yang ingin dicapai Pupuk Kaltim melalui serangkaian pembinaan yang dilakukan. Kami harap bekal ini bisa memberikan manfaat dan dampak ekonomi pembubidaya lokal pun semakin bertumbuh,” tutur Minarni.
Mewakili Pemkot Bontang, Staf Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Jafar, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pupuk Kaltim bagi pembudidaya lokal untuk memaksimalkan peluang melalui pengembangan udang vaname. Kata dia, hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah mendorong kesejahteraan nelayan dan pelaku budidaya di sektor kelautan, agar mampu mengoptimalkan potensi dengan pengembangan komoditas unggulan.
“Pelatihan seperti ini sangat penting bagi nelayan dan pembudidaya, karena potensi udang vaname ini sangat bagus. Jadi sektor budidaya perlu didorong agar lebih maksimal dengan bekal pengetahuan untuk mengelola secara baik dan benar,” ungkap Jafar.
Dirinya berharap pelatihan serupa bisa terus dilaksanakan Pupuk Kaltim, mengingat masih banyak peluang sektor kelautan yang bisa dikembangkan sebagai nilai tambah terhadap kesejahteraan masyarakat. Utamanya di Bontang Kuala, potensi tambak udang sangat terbuka karena ketersediaan lahan yang terbilang cukup luas untuk dikelola secara optimal.
“Kami sangat mendukung peran Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk menggali peluang usaha yang sangat potensial dikembangkan. Hal ini menjadi wujud sinergi antara perusahaan dengan Pemkot Bontang dalam mendorong kesejahteraan masyarakat,” ucap Jafar. (*)