KORDINAT.CO, Yogyakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menegaskan komitmen dalam mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian di Indonesia, melalui penyaluran bantuan senilai Rp1 miliar kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Bantuan ini merupakan wujud nyata upaya perusahaan dalam mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di tanah air.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, mengungkapkan bantuan dialokasikan untuk dua proyek, yaitu pembangunan Gelanggang Inovasi Kreativitas (GIK) UGM senilai Rp500 juta dan renovasi Laboratorium Teknik Kimia dan Katalis, Fakultas Teknik UGM senilai Rp500 juta.
Menurut dia, inovasi merupakan kunci dalam menghadapi perubahan, melalui kemampuan beradaptasi dan keahlian menciptakan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini menjadi keharusan yang tidak bisa diabaikan, sehingga Pupuk Kaltim terus memperkuat kolaborasi antara industri dan pendidikan sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap pembangunan dan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia.
“Kami memberikan apresiasi kepada berbagai fakultas di UGM yang selama ini telah memberikan pendampingan maupun kerjasama dengan Pupuk Kaltim, sehingga Perusahaan mampu menjadi salah satu perusahaan terbaik. Dimana dari 1.300 karyawan Pupuk Kaltim, sebanyak 163 diantaranya merupakan lulusan UGM,” ungkap Soesilo, saat penyerahan bantuan di Gedung Balairung UGM, Rabu (16/10/2024).
Melalui peningkatan kolaborasi dan kerjasama dengan UGM, Soesilo menyebut Pupuk Kaltim telah meraih berbagai penghargaan bergengsi secara nasional maupun internasional. Mulai dari kontribusi terhadap pendidikan vokasi dan inovasi keberlanjutan, hingga efisiensi operasional serta dampak positif terhadap lingkungan dalam mendorong kinerja perusahaan.
Pada Oktober 2024, Pupuk Kaltim meraih penghargaan atas kontribusi mengembangkan pendidikan vokasi di Industrial Education and Training Expo (IDUTEX) 2024 yang diselenggarakan BPSDMI Kemenperin di Jakarta. Selain itu, perusahaan juga meraih prestasi terbaik di Asia Pacific Quality Organization (APQO) ke-29, untuk berbagai gagasan yang berfokus pada inovasi keberlanjutan, efisiensi operasional serta dampak positif terhadap lingkungan.
“Dengan FEB UGM, tiga tahun terakhir kami menyelenggarakan Business Class Competition yang finalnya nanti di Desember. Kemudian FISIPOL UGM, dilibatkan dalam proyek pendampingan untuk pembangunan pabrik baru di Fakfak, Papua Barat,” jelas Soesilo.
Bantuan pembangunan GIK UGM pun sejalan dengan visi misi House of Future (HoF) dalam bidang pendidikan dan pelatihan Pupuk Kaltim. Dimana HoF menyediakan simulator virtual sistem pengoperasian pabrik, sehingga memudahkan dalam melatih karyawan baru atau merefresh pengetahuan bagi karyawan lama.
Sementara bantuan laboratorium Teknik Kimia dan Katalis akan mendukung pembuatan roadmap zero waste di Pupuk Kaltim, yang nantinya sampah domestik dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif boiler di Perusahaan. “Kami juga membutuhkan kajian penelitian dari Fakultas Teknik UGM untuk penyediaan bahan baku pupuk NPK, kalium dan fosfor untuk masa depan serta ketersediaan di pabrik baru di Fakfak,” tambah Soesilo.
Lebih lanjut, Pupuk Kaltim pun berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan UGM, untuk memberikan pendampingan kepada lulusan sekolah yang dikelola yayasan perusahaan agar dapat diterima di Kampus Kebangsaan. “Apalagi 90 persen lulusan SMA kami diterima di PTN, dan ini adalah masa depan Pupuk Kaltim dimana generasi inilah yang akan melanjutkan kiprahnya membesarkan perusahaan,” tambah Soesilo.
Rektor UGM Ova Emilia, mengapresiasi sekaligus menyampaikan terima kasih atas bantuan Pupuk Kaltim dalam mendukung peningkatan fasilitas pendidikan di UGM. Ova juga menawarkan kerjasama baru untuk menyediakan simulator lapangan kerja di GIK, termasuk tempat riset dan pengembangan berbagai kebutuhan perusahaan. Kata dia, dosen UGM juga terus melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan riset dan pengembangan yang tengah dilakukan.
“Kita membuat semacam training bagi mahasiswa di GIK, untuk mengenal lebih dekat virtual praktik dan properti lapangan kerja yang ingin digeluti. Dan keberadaan simulator pengoperasian sistem kerja di Pupuk Kaltim saya kira akan meningkatkan minat, potensi dan motivasi mahasiswa terhadap hal tersebut,” terangnya.
Terkait pendampingan sekolah yang dikelola Pupuk Kaltim, Ova pun menyatakan kesiapan keterlibatan pihaknya untuk mendukung gagasan tersebut. Bahkan untuk penerimaan mahasiswa, UGM tengah menyiapkan program ‘pre university’ dimana calon mahasiswa bisa mengikuti kursus penguatan kemampuan untuk mengikuti ujian masuk.
“Melalui kerjasama dengan Pupuk Kaltim, UGM optimis dapat bersama mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi, penelitian dan inovasi di Indonesia, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan nasional dan daya saing global,” pungkas Ova.(*)