Rapat Dengan Komisi III, PDAM Mengungkapkan Void Indominco Lebih Memungkinkan Sebagai Sumber Air Baku

  • Whatsapp
Rapat Dengan Komisi III,PDAM Mengungkapkan Void Indominco Lebih Memungkinkan Sebagai Sumber Air Baku
Direktur Perumda Tirta Taman bersama tim memaparkan sejauh mana progres pemanfaatan Void Indominco Sebagai Sumber Air Baku kepada Komisi III DPRD Bontang. Foto (Hr).

KORDINAT.Co, Bontang – Komisi III DPRD Bontang menggelar rapat kerja dengan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Air Minum tirta Taman Kota Bontang. Terkait progres air permukaan sebagai sumber air baku Kota Bontang. Kegiatan digelar di ruang rapat Sekretariat DPRD Bontang, Jalan Bessai Berinta, Kelurahan Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur. Senin (27/6/2022).

Memimpin rapat, Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik menanyakan sejauh mana progres air permukaan sebagai sumber air baku bagi kota Bontang. Mengingat ada beberapa opsi yang ditawarkan, mulai dari WAduk Marangkayu, Void Ex tambang Indominco hingga bendungan di Desa Suka Rahmat.

Read More

“Kami ingin mendengar paparan dari Perumda Tirta Taman sudah sejauh mana kajiannya dan yang mana paling memungkinkan untuk dijadikan sumber air baku di Kota Bontang,”ujarnya.

Menjawab pertanyaan Abdul Malik, Suramin Direktur Perumda Tirta Taman mengungkapkan, sumber air permukaan sebagai sumber air baku, Pemerintah memilih Void ex tambang PT Indominco. Sebab dari 3 yang ditawarkan, Void ex tambang lebih memungkinkan untuk jadi sumber air baku di Kota Bontang.

“Penyusunan Feasibility Study (FS) sumber air bakunya sudah selesai yakni terkait kualitas air. Percepatan terus dilakukan dan untuk kajian di kaji betul-betuk secara komprehensif karena ujung-ujungnya nanti dampaknya harga ke jual. Jangan sampai harga kubikasi tidak bisa dijangkau masyarakat,”ungkapnya.

Kata dia, pihaknya telah menyusun Matrik Rancangan Action Plan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional sistem Void Indominco. Pada bulan Juli tinggal menyusun FS sistem pengolahan air minum, termasuk WTP dan jaringannya. Akhir bulan Juli harus sudah diselesaikan.

“Bulan Agustus 2022 finalisasi sharing anggaran, dimana akan membahas porsi anggaran. Mana peran pemerintah pusat, provinsi, daerah dan perusahaan. Penanggung jawabnya nanti semua pihak yang terkait didalamnya, kajiannya dari Dinas PUPR Provinsi Kaltim dan Bontang,”terangnya.

Lanjut dia, pada Desember 2022 dilakukan penyusunan dokumen lingkungan hidup UKL-UPL SPAM Regional, Penyusunan study Land Acquisition And Resettlement Plan (LARP), penyusunan DED (Detail Engineering Design), Legalisasi nota kesepakatan SPAM Regional.

“Kemudian perijinan pembangunan SPAM regioanal Void Indominco didalam wilayah BPKH Kalimantan IV, juga perijinan pembangunan SPAM Regional Void Indominco diluar BPKH Kalimantan IV. Tahun 2022 kami fokus mengerjakan ini pak dan proses berjalan terus,”ungkapnya.

Komisi III
Abdul Malik Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang. Foto (Ist).

Bulan Februari 2023 pembentukan UPTD SPAM Regional Prov. Kaltim karena nantinya SPAM Regional apakah nanti dikelola oleh provinsi kaltim atau daerah. Kemudian Juni 2023 penyusun Perizinan SIPA air baku, pembebasan lahan IPA, pembebasan lahan Booster dan OFFTAKER.

“Desember 2023 pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku. Semuanya ini sudah harus siap pada tahun 2023,”katanya.

Kemudian, Juni 2024 sudah masuk tahan pembangunan IPA dan Reservoir Distribusi. Kemudian, legalisasi perda air curah. Ini nanti yang membahas besaran tarif. Desember 2024 Pembangunan JDU (Jaringan Induk Utama) dan OFFTAKER.

“Januari tahun 2025 Operasional SPAM Regional Sistem Void Indominco,”ungkapnya.

Ia menambahkan, tim PDAM didampingi Indominco sudah mengukur jarak dari void hingga kedepan RSUD Taman Husada Bontang, jaraknya kurang lebih 43 Km. Sehingga, ia menilai, Void Indominco sangat-sangat memungkinkan dan ini sangat efektif dibandingkan waduk marangkayu. Waduk marangkayu ke Bontang itu jaraknya kurang lebih 70 KM.

“Harapan saya terkusus sumber air permukaan ini saya meminta kepada pemerintah dan legislatif untuk memberi dukungan karena ini untuk kepentingan masyarakat,”harapnya.

Sementara, Abdul Malik mengungkapkan pihak akan terus mendukung untuk pemenuhan sumber air baku dari permukaan, sebab, saat ini Bontang hanya mengandalkan sumber air bawa tanah.

“Terkait void Indominco kita akan tanyakan lagi ke tim percepatan pemanfaatan air permukaan bekas galian tambang Indominco,”tutupnya. (Hr).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *