Dinilai Tidak Transparan Dalam Penyaluran Dana CSR, Masyarakat Bufferzone Menggugat Akan Menggelar Demo Diwilayah Pupuk Kaltim

  • Whatsapp
Dinilai Tidak Transparan Dalam Penyaluran Dana CSR, Masyarakat Bufferzone Menggugat Akan Menggelar Demo Diwilayah Pupuk Kaltim
Masyarakat Bofferzone Menggugat Saat Melalukan Konfrensi Pers. Foto (Ist)

KORDINAT.Co, Bontang – Sejumlah massa dari “Masyarakat Bufferzone Menggugat” akan menggelar aksi demo diwilayah PT Pupuk Kaltim, Kamis (30/6/2022). Hal tersebut disampaikan saat menggelar konfrensi pers di Sekretariat Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB), Selasa, (28/6/2022).

Sekretaris Aksi Masyarakat Bufferzne Menggugat Muhammad Pijay Sanusi mengatakan, aksi yang akan mereka gelar merupakan butut kekecewaan terhadap PT Pupuk Kaltim yang ia nilai tidak transparan dalam pengelolaan dan penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat diwilayah bufferzone. Sementara, dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan merugikan masyarakat.

Read More

“Padahal kita tahu dampak langsung dari aktivitas PT Pupuk Kaltim banyak menimbulkan kerugian dari segi kesehatan dan lingkungan,” ujarnya.

Kata dia, PT Pupuk Kaltim sebagai induk perusahaan seharusnya memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan ekonomi masyarakat melalui pelaksanaan program CSR-nya, sebagai komitmen dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Namun ternyata dalam pelaksanaannya tidak maksimal.

Kemudian, dari hasil pertemuannya dengan managemen yang diwakili Corcom Pupuk Kaltim pada 22 Juni lalu, besaran dana CSR yang diungkapkan pada tahun 2021 sebesar 60,84 miliar. Sementara yang digelontorkan ke Bontang hanya 18,88 persen atau sekitar 30 persen dari jumlah dana CSR tersebut.

“Apakah layak kota Bontang hanya dapat 30 persen dari dana CSR. Sedangkan dampak lingkungan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Ini berarti perusahaan tidak memprioritaskan masyarakat Bontang dalam penyaluran dana CSR dan tidak jelas kemana saja itu disalurkan,” terangnya.

Lanjut dia, dalam aksinya nanti pihaknya ingin diterimah langsung oleh Direksi PT Pupuk Kaltim minimal Sekretaris Perusahaan yang bisa mengambil keputusan. Sehingga ada kepastian dari perusahaan terhadap tuntutan yang mereka layangkan.

“Kami akan terus menggelar aksinya sampai ada kepastian atas tuntutan kami, poin kami adalah untuk kesejahteraan masyarakat khususnya wilayah bufferzone,”ungkapnya.

Sementara Kordinator aksi Yopi candra mengungkapkan, ada sebanyak 250 orang akan ikut aksi sesuai dengan surat yang sampaikan ke Polres Bontang. Dimana mereka akan berkumpul di pelabuhan Loktuan dan bersama-sama menuju Tugu Bundaran Equator untuk melakukan aksi demo.

“kami akan terus memperjuangkan hak-hak masyarakat diwilayah bufferzone,”tutupnya.

Adapun 6 tuntutan yang dilayangkan Masyarakat Bufferzone Menggugat kepada PT Pupuk Kaltim, yakni:

1. Membuka secara transparan kepada masyarakat Kota Bontang khususnya masyarakat bufferzone mengenai berapa jumlah alokasi dana CSR yang digelontorkan untuk masyarakat kota Bontang khususnya masyarakat bufferzone.

2. Memprioritaskan dana CSR untuk kesejahteraan masyarakat bufferzone.

3. Memasang indikator udara di area bufferzone (Guntung, Loktuan, Sidrap) sebagai media masyarakat untuk mengecek ambang batas polusi udara. Yang mana dalam pengawasannya dibentuk tim independen.

4. Memberi fasilitas medical check up gratis serta vitamin dan susu gratis setiap 3 bulan sekali khususnya bagi masyarakat di area bufferzone yang terpapar langsung dengan pulusi amoniak.

5. Memberikan fasilitas kesehatan gratis Per-RT secara berkelanjutan.

6. Membentuk tim khusus rehabilitasi di area pesisir akibat tumpahan batu bara di area boiler PT Pupuk Kaltim.

Jawab PT Pupuk Kaltim

Masalah dana CSR Pupuk Kaltim ini juga sempat dijawab SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Katim Teguh Ismartono melalui surat elektroniknya. Dia mengatakan dana CSR perusahaan digunakan untuk kesejahteraan dan ekonomi mandiri masyarakat.

Bahkan, Pupuk Kaltim mengklaim dari sisi sosial, perusahaan BUMN itu berperan aktif dalam membantu masyarakat yang babak belur dihantam pandemi Covid-19.

Di bidang lingkungan hidup, perusahaan juga telah mengolah dan mereduksi limbah. Pun pengelolaan terhadap emisi gas buang produksi perusahaan.

“Di bidang ekonomi, perusahaan berupaya membantu terbentuknya ekonomi mandiri masyarakat,” tulis teguh.

Adapun pembinaan sosial dan ekonomi masyarakat yang di maksud, Sekper PKT merincikan beberapa giat yang langsung bersentuhan dengan masyarakat buffer zone.

Pertama, budidaya tanaman keluarga oleh Kelompok Mandiri Herbal. Yang saat ini sudah menelurkan sepuluh sektor usaha.

Kedua, branding eco wisata di Guntung. Guntung Eco Culture Sport Tourism, sengaja dibuat untuk membuat daerah bufferzone yang bersejarah itu laik untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Yang ketiga, pada bidang pendidikan. PKT telah membuat LPK Suvi yang diklaim memiliki standar kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pertahunnya LPK ini mendidik tenaga vokasi sebanyak 300-400 orang.

Pada bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Program Server Mang Budi atau Diversifikasi Mangrove dari Budidaya Kepiting, di Teluk Bangko Lok Tuan, sudah membudidayakan 17.600 bibit, dengan pengelolaan lokasi tersebut dari warga sekitar.

Kelima, laut Bontang masuk juga dalam jamahan program perusahaan. Melalui program terumbu karang buatan yang dieksekusi oleh KIMA SEA Group, puluhan nelayan yang tergabung di dalamnya telah meraup untung sampai Rp 200 juta pada tahun ini.

“Program ini terbukti memberikan hasil yang baik. Dari sisi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya dalam tulisan di halaman yang sama.

Menjawab soal transparansi CSR, Teguh mengandalkan laporan tahunan yang diunggah dalam laman resmi Pupuk Kaltim. Pun dengan laporan berkelanjutan (Sustainabillity Report).

“Bisa diakses di website pupuk kaltim,” tulis dia.

Pada 2021 lalu, dalam laporannya, Teguh mengklaim PKT telah menyalurkan CSR sebesar Rp 60,84 miliar. Yang disalurkan untuk tiga sektor utama. Yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dari jumlah itu, khusus di bidang ekonomi. Perusahaan telah menyalurkan Rp 12,69 miliar untuk pinjaman kepada UMKM di Bontang. Anggaran itu membiayai usaha masyarakat sebanyak 28.890 orang.

“Ke depan, kami akan fokus ke program kemandirian masyarakat. Berupa pembangunan fasilitas dan pelatihan agar mitra PKT dapat semakin kompetitif,” tutupnya dalam surat jawaban. (Redaksi).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *