Pembukaan Festival Seni Agama Islam SD di Kutim, Mulyono Soroti Pentingnya Penguatan Spiritual Siswa

KORDINAT.CO, Kutai Timur – Festival Seni Agama Islam untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mulyono, di halaman SD Negeri 007 Sangatta Utara, Rabu malam (25/9/2024).

Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan mental dan spiritual siswa, serta menampilkan berbagai bakat anak-anak di bidang seni agama.

Read More

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan bedug, yang dihadiri oleh peserta, tamu undangan, dan masyarakat yang antusias menyaksikan kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Mulyono menekankan bahwa festival ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan mental dan spiritual para siswa, khususnya yang beragama Islam.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari kerja keras para guru dalam mendidik anak-anak kita. Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi serta prestasi yang telah dicapai oleh para guru hingga acara ini dapat terselenggara dengan baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mulyono menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini dalam mewujudkan generasi penerus yang berkualitas. Ia menekankan bahwa Pemerintah Daerah terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati Kutim.

Visi tersebut berfokus pada pembentukan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, dan bersatu.

Mulyono juga menyoroti penerapan Kurikulum Merdeka yang tengah dijalankan, menekankan bahwa inti dari kurikulum tersebut adalah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan minat serta bakat siswa.

“Semakin banyak kegiatan ekstrakurikuler dan acara yang mampu mengakomodir keinginan anak-anak, berarti pelaksanaan Kurikulum Merdeka berjalan maksimal,” tambahnya.

Mantan Camat Rantau Pulung ini berharap festival ini bisa menjadi langkah awal yang positif untuk pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Ia juga mengakui bahwa tahun ini belum semua kecamatan di Kutim berpartisipasi dan berharap lebih banyak wilayah yang terlibat di tahun-tahun berikutnya.

“Festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebagai bentuk apresiasi atas apa yang telah diajarkan oleh para guru dan diaktualisasikan dengan sangat baik oleh anak-anak didik kita. Inilah esensi dari Kurikulum Merdeka,” tandasnya.

Ketua Panitia Selamat Rianto menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyeimbangkan pendidikan akademis dengan pendidikan agama bagi para peserta didik. Festival ini juga berupaya mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dalam menyampaikan pendidikan agama Islam kepada siswa.

“Kegiatan ini diikuti oleh 129 peserta yang berasal dari beberapa kecamatan, yaitu Sangatta Utara, Kaubun, Sangkulirang, Sandaran, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, dan Bengalon. Berbagai lomba digelar, mulai dari Habsi, Tilawah, Sholawat, Tari Saman, Tartil, Nasyid, Drama Kisah Islami, Tahfidz, Lagu Religi, Rebana, Pidato Religi, hingga Tari Sholawat,” jelas Selamat Rianto.

Ia berharap dengan adanya festival ini, tidak hanya para siswa yang mendapatkan manfaat, tetapi juga para guru yang semakin terasah kompetensinya dalam memberikan pembelajaran agama kepada peserta didik.

“Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan bahwa keseimbangan antara ilmu akademis dan spiritual bisa terus terjaga,” tutupnya. (ADV)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *