Meningkatkan Kesiapsiagaan Dalam Penanganan Banjir, BPBD Kutim Susun Dokumen Kontijensi Banjir

BPDB Kutai Timur Menggelar Lokakarya I. Foto (Ist).

KORDINAT.CO, Kutai Timur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) menggelar Lokakarya I untuk Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Banjir dalam penanggulangan darurat bencana di Kabupaten Kutai Timur, kegiatan diselenggarakan di Hotel Royal Victoria, ruang D’Lounge. Selasa (2/7/2024).

Tampak hadir, Asisten I Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra I), Poniso Suryo Renggono, dan dihadiri oleh perwakilan dari DPRD Kutim, Forkopimda, Komandan Lanal, Komandan Kodim 0909, Kapolres, BNPB, BPBD Provinsi Kalimantan Timur, BPBD Kota Samarinda, OPD Kutim, serta pimpinan BUMN/BUMD, perusahaan, dan organisasi kemasyarakatan.

Read More

Bupati Kutim Ardiansyah melalui Asisten Pemkesra I Poniso Suryo Renggono mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah menyusun dokumen rencana kontinjensi bencana banjir di Kutim. Dokumen ini akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam menangani darurat banjir di wilayah diwilayahnya.

Ia menyebut, penyusunan rencana kontinjensi ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, sesuai dengan Permendagri 101 Tahun 2018.

“Penyusunan rencana kontinjensi ini didasarkan pada identifikasi dan prediksi kemungkinan terjadinya banjir di masa depan, dengan melibatkan berbagai pihak,”ujarnya

Kata dia, pengalaman banjir besar di Sangatta pada tahun 2022, yang mengakibatkan kerugian besar, menjadi alasan utama di balik penyusunan rencana ini. Dokumen tersebut akan dilengkapi dengan skenario kejadian dan asumsi dampak untuk menggambarkan kondisi sebenarnya dari banjir serta dampaknya terhadap penduduk, sosial ekonomi, lingkungan, dan infrastruktur.

“Kami berharap dukungan semua pihak dalam menangani keadaan darurat atau bencana banjir, karena ini adalah tanggung jawab bersama,” terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kutim, Muh. Idris Syam, menambahkan bahwa Kutim adalah daerah yang rawan banjir karena curah hujan yang tinggi, topografi yang datar, dan banyaknya sungai menjadi salah satu faktor utama ketika hujan dengan intesitas tinggi.

“Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana banjir di Kutim. Salah satunya adalah menyusun dokumen rencana kontinjensi ini,” jelasnya.

Kata dia, penyusunan rencana ini merupakan bagian dari program penanggulangan bencana di Kutim, yang berfokus pada peningkatan kapasitas aparatur dan komitmen para pelaku penanggulangan bencana.

Dokumen yang dihasilkan akan dilegalisasi dan digunakan sebagai acuan bagi BPBD Kutim untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mengurangi risiko dampak, terutama terhadap jiwa masyarakat.

Muh. Idris juga menekankan bahwa rencana kontinjensi ini akan diuji melalui simulasi di Kota Sangatta untuk memastikan kesiapan dan efektivitasnya dalam menghadapi situasi darurat banjir.

“Rencana kontinjensi banjir ini akan berlaku sebagai rencana operasi saat terjadi banjir di wilayah Kutim,” pungkasnya.(Adv).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *