KORDINAT.CO, Samarinda – Stadion Palaran milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang dibangun menjelang pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII pada tahun 2008 silam dimana Kalimantan Timur (Kaltim) ditunjuk menjadi tuan tumah.
Pembangunan stadion tersebut dimulai pada tahun 2006. Biaya yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk pembangunan stadion ini memakan biaya yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 800 miliar.
Namun sampai saat ini stadion tersebut hanya tinggal kenangan tanpa perhatian dari Pemprov secara khusus dan kajian mendalam terkait mekanisme pengelolaan.
Anggota DPRD Kaltim, Agiel Suwarno mengatakan, progres pembangunan dan pemanfaatan aset harus maksimal dipergunakan pemerintah karena bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Dulu itu kan stadion Palaran disiapkan untuk menghadapi PON kan, karena kita tuan rumah, gitu. Anggarannya banyak sekali tuh, apalagi lahannya luas,” katanya, Selasa (7/11/2023).
Namun, sambung Agiel, stadion terbesar ke dua di Indonesia itu memang dipersiapkan untuk pelaksanaan PON dan tempat aktivitas para pecinta olahraga.
“Memang mungkin pada saat itu, saya tidak tau konsep yang ke belakangnya bagaimana, tetapi pada saat itu memang dipersiapkan untuk menghadapi PON,” sambungnya.
Kata dia, kesalahan Pemprov Kaltim yang tidak mampu melakukan pengelolaan aset, Agiel dengan tegas membenarkan dan sangat menyayangkan mangkraknya aset yang menghabiskan banyak uang rakyat itu. (H).