Meninjau Titik Banjir, Amir Berharap Pemerintah Lebih Serius Menangani Banjir

Rombongan Komisi III DPRD Bontang Saat Berdialog Dengan Warga. Foto (IST)

KORDINAT.Co, Bontang – Komisi III meninjau salah satu titik banjir di Kota Bontang yakni Kelurahan Api-Api, di Kelurahan tersebut warga RT.14 dan 32 iuran untuk menyewa alat berat untuk mengurai banjir.

Menanggapi aksi warga tersebut, Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menilai aksi warga tersebut merupakan tamparan bagi Legislatif dan Eksekutif yang ia anggap gagal mengatasi masalah banjir di Bontang.

Read More

“Masyarakat rogoh kocek pribadi untuk atasi banjir. Jujur kami sangat malu,”ujar Amir saat meninjau titik banjir di Jalan Pencak Silat RT. 12, Kelurahan Api-Api, Senin (30/5/2022).

Kata dia, banjir yang kerab melanda Kota Bontang merupakan air kiriman dari hulu yang seharusnya bisa diselesaikan, namun hingga saat ini belum ada realisasi.

“Ini warga sampai menyewa excavator. Memang pemerintah harus segera ada langka kongkrit dalam menangani banjir,”ungkapnya.

Amir berharap, persoalan banjir di Bontang segera ditangani dengan serius dan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Untuk memantau dan ikut dalam penanganan banjir.

“Semua pihak harus terlibat. Camat dan Lurah  harus aktif melihat kondisi di lapangan. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, kita sebagai DPRD juga harus merasa, tidak hanya meninjau saja tetapi harus ada realisasi,”tegasnya.

Ditempat yang sama Ketua RT. 12 di Kelurahan Api-Api Sulaiman mengungkapkan, banjir yang kerab melanda wilayahnya ketinggian air bisa sampai satu meter. Sebab, drainase mengalami pendangkalan hingga aliran kurang maksimal. Sehingga perlu segera ada penanganan.

“Drainase banyak yang mengalami pendangkalan, sehingga alirannya tidak maksimal. Kami sudah usulkan untuk normalisasi tapu belum ada realisasi,”ungkapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya warga di Kelurahan Gunung Elai RT 14 patungan membangun tanggul sementara dengan karung pasir di bibir sungai. Upaya ini dilakukan warga setempat untuk mengurangi dampak akibat luapan air sungai saat debit air tinggi.

Hal yang sama juga dilakukan warga Kelurahan Api-Api RT 14 dan 32 iuran menyewa alat berat dan mobil dump truck untuk mengeruk sungai.  Mereka menggelar bersih-bersih endapan lumpur di saluran air di Jalan KS Tubun selama 2 hari. (Hr/Zf).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *