KORDINAT.Co, Bontang – Ratusan massa aksi demo yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bufferzone Menggugat memadati Bundaran Equator dan menutup akses utama masuk area perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur. Kamis (30/6/2022).
Dari pantauan KORDINAT.Co, setelah kurang lebih tiga jam massa aksi melakukan orasi didepan pintu masuk area perusahaan, akhirnya ditemui oleh perwakilan dari managemen PT Pupuk Kaltim.
Mewakili Aliansi Masyarakat Bufferzone Menggugat, Muhammad Pijay Sanusi menyampaiamkan 6 tuntutannya dan berharap Pupuk Kaltim bisa mengakomodir seluruh tuntutannya tersebut.
1. Membuka secara transparan kepada masyarakat Kota Bontang khususnya masyarakat bufferzone mengenai berapa jumlah alokasi dana CSR yang digelontorkan untuk masyarakat kota Bontang khususnya masyarakat bufferzone.
2. Memprioritaskan dana CSR untuk kesejahteraan masyarakat bufferzone.
3. Memasang indikator udara di area bufferzone (Guntung, Loktuan, Sidrap) sebagai media masyarakat untuk mengecek ambang batas polusi udara. Yang mana dalam pengawasannya dibentuk tim independen.
4. Memberi fasilitas medical check up gratis serta vitamin dan susu gratis setiap 3 bulan sekali khususnya bagi masyarakat di area bufferzone yang terpapar langsung dengan pulusi amoniak.
5. Memberikan fasilitas kesehatan gratis Per-RT secara berkelanjutan. Dulu ada hanya berjalan sekitar 2 bulan.
6. Membentuk tim khusus rehabilitasi di area pesisir akibat tumpahan batu bara di area boiler PT Pupuk Kaltim. Ini poin kami.
“Pada tahun 2019 kami sudah melakukan aksi yang sama dan waktu itu ada penandatanganan komitmen bersama bahwasannya PKT akan memasang indikator udara sebagai rujukan masyarakat untuk melihat emisi udara diarea Guntung, Sidrap dan Loktuan,” ujarnya.
Sementara, terkait pemberian susu dan vitamin setiap tiga bulan sekali, kata Pijay, kalau tidak bisa diberikan kepada seluruh masyarakat Bufferzone, minimal ada untuk balita sebagaiuntuk tumbuh kembang anak dan perusahaan wajib mengakomodir hal tersebut.
“Ini kami lakukan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan kami saja,”tegasnya.
Lanjut Pijay, warga bufferzone harus mengontrol perusahaan dalam menyalurkan dana CSRnya agar tepat sasaran. Jangan sampai seperti sebelumnya dana CSR sebesar 70 persen disalurkan keluar sementara 30 persennya untuk Kota Bontang.
“Sementara dampak dari produksi perusahaan sangat besar kepada warga bufferzone,”sebutnya.
“Seharusnya Kesehatan, lingkungan, pendidikan dan ekonomi seharusnya semuanya terjamin dan perusahaan berkolaborasi dengan masyarakat bufferzone,”tambahanya.
Dia menambahkan, tahun 2020 keuntungan Pupuk Kaltim sebesar Rp. 1,84 triliun yang dimana perusahaan mengalokasikan dana CSR sebesar Rp.60 miliar dan tahun 2021 mendapat keuntungan 6 triliun lebih, tentu dana CSRnya sebesar kurang lebih 180 miliar dimana 3 kalilipat dari tahun 2020.
“Kami hanya meminta paling tidak 50 persennya untuk warga Bontang khususnya yang berada di wilayah bufferzone. Kami hanya menuntut itu saja pak,”terangnya.
Sementara, melawakili managemen Pupuk Kaltim Sugeng Suedi Vice president Pelayanan Umum mengatakan, Managemen tentu ingin setiap aksi yang menuntut perusahaan menemui titik terang, adapun tuntutan masyarakat pihaknya akan menyampaikan ke Direksi.
“Aspirasinya diterima atau tidak akan kita sampaikan,”ujarnya.
Kata dia, terkait indikator udara purusahaan sudah memasang di bundaran sintuk dan depan kantor utama Pupuk Kaltim. Namun, dari tuntutan warga perusahaan perlu menambah dan tuntutannya jadi masukan bagi perusahaan bahwa perlu menambah indikator udara.
“Memang perlu indikatornya, agar masyarakat tahu secara langsung bahwa kondisi udar itu layak atau tidak,”sebutnya.
Ditanya kapan akan menjawab aspirasi warga, Sugeng mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban kapan akan menjawab tuntutan warga. Namun, pihaknya berupaya akan segera memberikan jawaban kepada warga.
“Nanti jawabannya akan disampaikan Corporate Communication (Corcom) kepada warga karena memang biasanya lewat sana,”tutupnya. (Redaksi).