KORDINAT.CO, Bontang – Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Faisal, mengusulkan solusi inovatif dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kebakaran di wilayah pesisir.
Melihat tantangan aksesibilitas yang dihadapi oleh mobil pemadam yang kesulitan mencapai daerah-daerah pesisir ketika kebakaran, Faisal mengusulkan pembangunan kolam penampungan air sebagai langkah yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
“Dalam situasi darurat kebakaran, wilayah pesisir seringkali sulit dijangkau oleh mobil pemadam karena kondisi infrastruktur jalan yang tidak bisa dilalui mobil pemadam,” ujarnya, Senin (15/7/24).
Oleh karena itu, Politikus Nasdem itu mengusulkan pemasangan kolam penampungan air di beberapa lokasi permukiman penduduk di kampung atas laut yang memiliki daerah air pasang surut. Kolam penampungan air ini diharapkan dapat menjadi sumber air yang cepat dan mudah diakses oleh tim pemadam kebakaran ketika terjadi kebakaran di wilayah pesisir.
Kata Faisal, penggunaan hydrant saat ini tidak selalu optimal karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyambungkan selangnya. Dengan adanya kolam penampungan air, proses pemadaman kebakaran diharapkan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan cepat.
“Kolam penampungan air ini tidak hanya berfungsi sebagai cadangan air untuk pemadam kebakaran, tetapi juga dapat dirancang dengan tutup yang aman dan bisa difungsikan sebagai tempat duduk atau teras bagi masyarakat setempat,” tambahnya.
Ia melihat, keamanan rumah-rumah di sekitar wilayah pesisir yang memiliki akses ke air laut yang pasang surut. Menurutnya, rumah-rumah yang berdekatan dengan laut yang tidak pasang surut cenderung lebih aman jika terjadi kebakaran karena akses air yang lebih mudah tersedia. Namun, di daerah yang airnya pasang surut, risiko bahaya kebakaran menjadi lebih tinggi karena keterbatasan akses air.
Dengan demikian, usulan Faisal untuk membangun kolam penampungan air di wilayah pesisir Bontang tidak hanya diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran, tetapi juga menjadi langkah proaktif dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
“Kemarin di rawa-rawa saya minta komunikasi warga, mau tidak dibuatkan nanti atasnya dijadikan teras tertutup. Daripada lahan kosong kita minta warga disitu,” jelas dia. (Adv).
