Sangkulirang Mangkaliat Akan Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Dunia, Dispar Kutim Sebut Wujud Nyata Komitmen Pemkab Kutim Dorong Sektor Budaya

  • Whatsapp
Ilustrasi gambar kawasan wisata. Foto (Ist).

KORDINAT.CO, Kutai Timur – Sangkulirang Mangkaliat, sebuah kawasan wisata karst yang menyimpan jejak peradaban purba selama empat puluh ribu tahun siap menjadi warisan dunia.

Keputusan yang bakal diambil oleh the United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai pengakuan terhadap keberagaman budaya dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Read More

Kawasan Mangkaliat yang dianggap sebagai cagar budaya tertua di dunia akan memperoleh status warisan dunia. Hal ini setelah melewati serangkaian penilaian dan evaluasi ketat dari pihak UNESCO.

Pemberian status ini diharapkan tidak hanya meningkatkan citra global kawasan ini tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur Nurullah menyatakan bahwa langkah tersebut adalah wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam mendorong sektor budaya.

Ia menekankan pentingnya pelestarian dan promosi kekayaan budaya sebagai bagian integral dari pembangunan daerah.

“Sebagai bagian dari upaya mendukung keberhasilan pencalonan kawasan karst Sangkulirang Mangkaliat sebagai warisan dunia, Dinas Pariwisata terus memberikan layanan dan informasi yang komprehensif kepada para wisatawan dan masyarakat lokal,” ungkap Nurullah belum lama ini.

Dinas Pariwisata Kabupaten Kutim berupaya merealisasikan program, visi dan misi Pemkab Kutim dalam pengembangan sektor pariwisata. Upayanya dengan memberikan dukungan penuh kepada inisiatif pelestarian lingkungan yang keberlanjutan.

“Upaya ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, dengan peningkatan kunjungan wisatawan dan investasi di sektor pariwisata. Sebagai cagar budaya purba yang memiliki daya tarik unik, Mangkaliat menjadi destinasi yang menarik perhatian dunia,” ujarnya.

Nurullah berharap bahwa pengakuan internasional ini tidak hanya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Tetapi, juga menjadi dorongan bagi pelestarian lingkungan dan warisan budaya lainnya di wilayah tersebut.

“Langkah ini bukan hanya sekadar pencapaian bagi Kutai Timur tetapi juga sumbangan positif untuk warisan budaya global,” tandasnya. (H).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *