KORDINAT.CO, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya membangkitkan kembali semangat olahraga tradisional yang kaya akan filosofi dan nilai budaya melalui inovasi-inovasi kreatif yang menarik bagi generasi muda.
Tidak hanya bertujuan untuk melestarikan, tetapi juga mengembangkan olahraga-olahraga tradisional ini dalam konteks yang relevan dengan perkembangan zaman.
Thomas Alfa Edison, Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa banyak generasi muda yang mulai kurang tertarik dengan olahraga tradisional, menganggapnya kuno atau kurang menarik.
Oleh karena itu, Dispora Kaltim menggencarkan berbagai upaya untuk mengubah pandangan tersebut dan membuat olahraga tradisional kembali menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
“Kami ingin menggali kembali potensi olahraga tradisional yang ada di Kaltim, dengan cara yang lebih segar dan menarik. Olahraga ini bukan hanya tentang mempertahankan warisan budaya, tapi juga menjadikannya relevan dan menyenangkan untuk semua kalangan, terutama generasi muda,” ujar Thomas pada Jumat (15/11/2024).
Beberapa cabang olahraga tradisional yang menjadi fokus utama dalam program pelestarian ini antara lain enggrang, gasing, sumpit, ketapel, dan balogo.
Walaupun sederhana, olahraga-olahraga ini memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam yang seharusnya dapat memberikan pemahaman dan kebanggaan lebih pada masyarakat Kaltim.
Sebagai upaya untuk membuat olahraga ini lebih menarik, Dispora Kaltim menyediakan fasilitas-fasilitas yang lebih modern dan sesuai standar, terutama untuk olahraga tradisional yang lebih ekstrem seperti panahan.
“Kami telah menyiapkan fasilitas yang memadai untuk cabang olahraga seperti panahan tradisional, yang membutuhkan tempat yang aman dan sesuai standar,” tambah Thomas.
Selain itu, Dispora Kaltim juga menggelar Festival Olahraga Tradisional setiap tahun genap.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk mengenalkan masyarakat pada makna, cerita, dan filosofi di balik setiap jenis olahraga tradisional.
“Festival ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk lebih memahami pentingnya olahraga tradisional dalam kehidupan kita, lebih dari sekadar ajang kompetisi,” jelas Thomas.
Tidak hanya di tingkat daerah, Kaltim kini semakin dikenal di tingkat nasional berkat seleksi cabang-cabang olahraga tradisionalnya yang dipilih untuk mewakili daerah ini dalam Pekan Olahraga Tradisional Nasional (POTRADNAS) 2025 di Gorontalo.
Lima cabang olahraga tradisional Kaltim—sumpit, gasing, enggrang, terompah, dan pasir—akan dipertandingkan di ajang bergengsi yang dihelat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“POTRADNAS 2025 adalah peluang besar untuk menunjukkan potensi olahraga tradisional Kaltim di kancah nasional, dan kami sangat bangga bisa berpartisipasi,” ungkap Thomas dengan penuh semangat.
Dengan berbagai inovasi dan event kreatif yang dirancang, Dispora Kaltim berharap olahraga tradisional Kaltim tidak hanya kembali dilirik, tetapi juga menjadi kebanggaan budaya yang terus berkembang.
“Kami ingin olahraga tradisional menjadi simbol kebanggaan budaya Kaltim yang tidak hanya dihargai sebagai kenangan masa lalu, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya yang terus hidup dan relevan di masa depan,” tutup Thomas.
Melalui upaya ini, Dispora Kaltim berkomitmen untuk mengintegrasikan pelestarian budaya dengan inovasi olahraga, menciptakan kesempatan bagi masyarakat Kaltim untuk menjaga dan merayakan warisan budaya lokal, serta menjadikannya relevan di dunia olahraga kontemporer.(adv/cha)