KORDINAT.CO, Kutai Timur – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) dr. Bahrani, mengungkapkan pihaknya akan menerapkan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kelurahan. Program ini dirancang untuk memperkuat peran Pos Layanan Terpadu (Posyandu) dalam melayani masyarakat.
Kata dia, ILP akan diterapkan di seluruh Posyandu sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Ada enam pilar kesehatan, dan layanan primer menjadi fokus utama kami. Kami ingin mendekatkan pelayanan berkualitas kepada masyarakat melalui posyandu yang akan diisi oleh kader-kader terlatih,” kata dr. Bahrani saat ditemui pada Kamis, (27/6/2024).
Dr. Bahrani menyebut, terdapat lima keterampilan utama yang harus dikuasai oleh para kader, yang terbagi menjadi 25 kompetensi dasar yakni.
“Pengelolaan posyandu, pelayanan untuk ibu hamil, menyusui dan nifas, pelayanan untuk anak-anak dan balita, pelayanan untuk remaja dan usia produktif serta pelayanan untuk lansia,” ungkapnya.
Lanjut dia, nantinya ILP akan mengintegrasikan seluruh posyandu, sehingga tidak ada lagi pembagian khusus seperti posyandu balita atau lansia.
“Dengan integrasi ini, saat posyandu buka, semua orang bisa datang untuk berkonsultasi atau meminta tambahan gizi di satu tempat,” ujarnya.
Ia mengatakan, tujuan utama ILP adalah mendekatkan pelayanan kesehatan dengan membentuk jejaring yang fokus pada siklus hidup dan pemantauan wilayah setempat (PWS).
“Jika ILP dilaksanakan dengan maksimal, akan sangat membantu warga dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat. Misalnya, jika seluruh RT aktif, akan terlihat data kesehatan warga seperti prevalensi hipertensi,” katanya.
Menurutnya, dengan dilakukannya pemantauan yang lebih baik, pengiriman obat akan lebih efisien.
“Sebelumnya, obat dikirim dalam jumlah besar dan yang tidak terpakai dikembalikan. Dengan pemantauan wilayah yang lebih baik, kita bisa mengirim obat sesuai kebutuhan saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, uji coba ILP akan dilakukan di lima kecamatan yaitu Teluk Pandan, Sangatta Utara, Kaliorang, Kaubun, dan Karangan.
“Dari 21 puskesmas yang ada, yang belum menerapkan ILP akan belajar dari puskesmas yang sudah menjalankan program ini dan implementasi akan dilakukan secara bertahap di seluruh puskesmas,” pungkasnya.(ADV).