KORDINAT.CO, Samarinda – Menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul), meluncurkan program “Grand Design Kepemudaan”, sebuah inisiatif yang bertujuan membekali pemuda Kaltim dengan keterampilan intelektual dan sosial yang dibutuhkan untuk berkompetisi di tingkat global.
Menurut Bahri, Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, tantangan utama yang dihadapi pemuda Kaltim saat ini tidak hanya terletak pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat.
“Pendidikan memang penting, tetapi tanpa karakter yang kokoh, pengetahuan yang dimiliki pemuda tidak akan memberikan dampak maksimal bagi kemajuan masyarakat. Kami ingin generasi muda Kaltim tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti, sehingga bisa berkontribusi positif bagi pembangunan daerah,” ungkap Bahri pada Minggu (17/11/2024).
Grand Design Kepemudaan diluncurkan dengan tujuan mengintegrasikan dua aspek penting dalam kehidupan pemuda: ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter.
Dengan kolaborasi ini, Dispora Kaltim bersama Unmul berkomitmen untuk menciptakan pemuda yang tidak hanya terampil secara akademik, tetapi juga mampu mengembangkan integritas dan kepemimpinan yang solid dalam menghadapi tantangan global.
Langkah pertama dalam program ini adalah riset mendalam yang dilakukan oleh tim dari Unmul untuk memahami tantangan yang dihadapi pemuda Kaltim.
Fokus utama adalah memastikan bahwa kebijakan pendidikan dan pengembangan karakter berjalan seiring, sehingga dapat menciptakan pemuda yang siap berperan besar dalam pembangunan daerah dan bangsa.
“Kami mengidentifikasi kebutuhan riil pemuda Kaltim untuk memastikan mereka siap menghadapi dunia yang semakin terhubung dan dinamis. Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kaltim untuk merancang kebijakan yang memadukan aspek akademik dengan pembinaan karakter,” ujar Bahri.
Grand Design Kepemudaan bukan hanya sekadar program akademis, melainkan juga sebuah konsep pembinaan holistik yang melibatkan berbagai elemen kehidupan pemuda, termasuk sosial, olahraga, seni, dan budaya.
Bahri menekankan pentingnya aktivitas di luar ruang kelas sebagai sarana untuk membentuk karakter.
“Karakter tidak hanya dibentuk di ruang kelas. Melalui aktivitas sosial, olahraga, seni, dan keterlibatan komunitas, pemuda dapat mempelajari nilai-nilai moral yang menguatkan integritas dan kepemimpinan mereka,” tambah Bahri.
Program ini juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung, mulai dari sekolah, keluarga, hingga masyarakat.
Dispora Kaltim ingin memastikan bahwa pemuda tumbuh dalam atmosfer yang dapat memperkuat kedua aspek tersebut—pengetahuan ilmiah dan pembentukan karakter.
Grand Design Kepemudaan dirancang untuk menjadi acuan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mengutamakan keseimbangan antara ilmu dan pembentukan karakter.
Dispora Kaltim berencana mempresentasikan desain final program ini kepada berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan Kaltim, untuk mendapatkan masukan sebelum implementasi skala besar dimulai.
“Tahun ini, kami menargetkan desain final program ini selesai dan siap untuk diimplementasikan. Kami berharap program ini bisa menjadi model untuk daerah lain dalam menciptakan pemuda yang siap berkompetisi di tingkat lokal, nasional, dan internasional,” ujar Bahri optimis.
Dengan adanya program ini, Dispora Kaltim berambisi untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki mentalitas yang siap bersaing di dunia global.
Bahri berharap Grand Design Kepemudaan akan melahirkan pemuda-pemuda yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga kemampuan berinovasi dan beradaptasi dengan cepat.
“Kami ingin menciptakan pemuda yang mampu beradaptasi, memiliki daya saing tinggi, dan juga berkontribusi positif pada pembangunan daerah. Dengan pembekalan karakter dan keterampilan yang tepat, kami yakin pemuda Kaltim dapat menjadi agen perubahan yang membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih cerah dan berbudaya,” tambah Bahri.
Kolaborasi antara Dispora Kaltim dan Unmul dalam program ini diharapkan dapat memberikan fondasi yang kokoh bagi pemuda Kaltim untuk menghadapi tantangan global.
Dengan Grand Design Kepemudaan, Kaltim bertekad untuk mencetak pemuda-pemuda yang tidak hanya siap bersaing di tingkat internasional, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di daerah ini.
“Program ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan pemuda yang siap untuk membawa Kaltim dan Indonesia ke kancah global. Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemuda Kaltim agar menjadi individu yang unggul dalam berbagai bidang dan siap menghadapi tantangan zaman,” tutup Bahri dengan penuh optimisme.(adv/cha).