KORDINAT.CO, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap olahraga, dengan mendorong masyarakat untuk melihatnya bukan hanya sebagai kompetisi atau prestasi, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang menyenangkan dan inklusif.
Program yang dijalankan oleh Dispora Kaltim kini lebih menekankan pada pentingnya olahraga sebagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang usia atau kemampuan.
Juanda, Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, menegaskan bahwa olahraga harus mudah diakses dan menjadi bagian dari keseharian setiap individu, dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Olahraga harus dilihat sebagai aktivitas yang menyenangkan, bukan hanya sekadar untuk kompetisi. Kami ingin masyarakat Kaltim menjadikannya bagian dari rutinitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Juanda pada Sabtu (16/11/2024).
Untuk itu, Dispora Kaltim berusaha menghapus stigma bahwa olahraga hanya untuk mereka yang mengejar prestasi tinggi. Program-program yang diluncurkan bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang mungkin sebelumnya tidak tertarik dengan olahraga.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengadakan berbagai kompetisi yang lebih menekankan pada partisipasi dan kesenangan, ketimbang hanya fokus pada prestasi.
“Kompetisi seperti Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang kami selenggarakan bukan hanya ajang untuk mencari pemenang, tetapi juga untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap olahraga. Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendorong setiap orang untuk terlibat, baik di tingkat junior maupun senior,” lanjut Juanda.
Selain kompetisi modern, Dispora Kaltim juga mendukung pelestarian olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
Dengan bekerja sama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Dispora Kaltim turut mendukung penyelenggaraan Festival Olahraga Nasional (Fornas), yang bertujuan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai aktivitas olahraga.
“Fornas bukan hanya soal kemenangan, tapi lebih kepada mempererat kebersamaan antarwarga. Di sini, yang terpenting adalah semangat untuk bergerak bersama, tanpa memandang usia atau tingkat keahlian,” ungkap Juanda.
Selain itu, Dispora Kaltim juga tengah fokus pada pemerataan akses olahraga di seluruh provinsi. Untuk itu, mereka berupaya untuk memperbaiki dan menambah fasilitas olahraga di daerah-daerah yang masih kurang terjangkau.
Dengan menyediakan fasilitas yang memadai di setiap wilayah, baik di kota maupun daerah terpencil, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati manfaat dari berolahraga.
“Tidak hanya di kota besar, kami berkomitmen memastikan masyarakat di daerah-daerah yang lebih terpencil juga bisa menikmati fasilitas olahraga yang layak,” tegas Juanda.
Bagi Dispora Kaltim, keberhasilan menciptakan budaya olahraga tidak hanya diukur dari prestasi atlet, tetapi juga dari partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan olahraga.
Juanda optimis, jika masyarakat semakin terlibat, Kaltim akan menjadi provinsi yang tak hanya mencetak atlet berprestasi, tetapi juga membangun komunitas yang sehat dan aktif.
“Kami ingin mengubah persepsi bahwa olahraga itu hanya untuk mereka yang berlomba meraih medali.
Olahraga adalah tentang membangun kesehatan, kebersamaan, dan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua orang,” tutup Juanda.
Dengan semangat ini, Dispora Kaltim berupaya mewujudkan visi besar untuk menjadikan Kaltim sebagai provinsi dengan budaya olahraga yang merata, menginspirasi setiap individu untuk hidup sehat dan aktif, serta menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari yang dapat dinikmati oleh semua.(adv/cha).