Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Mengaku Bersyukur Kemampuan Fiskal Kabupaten Kutim Cukup Tinggi Dibanding Daerah Lain Di Kaltim

  • Whatsapp
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Foto (Ist).

KORDINAT.CO, Kutai Timur – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengaku bersyukur, karena hingga saat ini kemampuan fiskal di Kabupaten yang baru saja menginjak usia ke 24 tahun ini cukup tinggi, dibandingkan daerah lain di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) setelah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

“Kita tidak bisa memungkiri, kemampuan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didominasi oleh Mineral dan Batu bara (Minerba), dan hampir 70 persen. Dan Alhamdulilahnya selam kabupaten ini (Kutim) berdiri, pendapatan asli daerah (PAD) kita terus mengalami kenaikan,” ujarnya sesaat sebelum membuka Forum Group Discossion (FGD) Pemberdayaan dan promosi produk unggulan UMKM Kabupaten Kutai Timur yang digagas oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil (Dsikop UKM) di Ruang Pelangi Hotel Royal Victoria, Rabu (13/12/2023).

Read More

Namun disisi lain, pemerintah pusat mengeluarkan sebuah kebijakan untuk mengeliminasi sektor pertambangan terutama batubara pada tahun 2050, yang menjadi salah satu bidang yang tidak masuk dalam program prioritas untuk menyokong pembangunan yang juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan program tersebut akan dimulai pada tahun 2030 mendatang.

“Pertanyaanya, apakah kemampuan fiskal kita di tahun 2030 mendatang akan masih sama? Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan yang perlu kita ingat dan sadari, batubara tidak bisa menjadi sumber utama pendapatan kita selamanya. Karena memang dia (batubara) menjadi salah satu sumber daya alam (SDA) tidak bisa di perbaharui,” terangnya

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kutim ini menekankan, agar seluruh elemen masyarakat mulai berfikir mencari alternatif lain, guna menyokong pembangunan yang akan di lakukan daerah ini kedepan, salah satunya dengan membangun grand desain industri hijau yang disiapkan untuk menggantikan sektor pertambangan, terutama batubara yang selama ini menjadi tumpuan utama pembangunan.

“Dengan potensi yang kita miliki cukup luar biasa kenapa tidak, baik itu sektor pertanian, perkebunan yang sudah mulai memperlihatkan hasilnya dan mudah-mudahan ini mampu menjadi salah satu tumpuan kita ke depan,” pungkasnya. (H).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *