Belum Mendapat Jawaban Atas Tuntutannya, MBM Akan Menggelar Demo Jilid II

  • Whatsapp
MBM Gelar Aksi Demo Jilid II
Kiri Organisasi Pekerja IPPMB dan Kanan Aliansi Masyarakat Bufferzone Menggugat. Foto (Hr).

KORDINAT.Co, Bontang – Menagih Komitmen PT Pupuk Kalimantan Timur Aliansi Masyarakat Buffezone Menggugat (MBM) akan kembali menggelar aksi demo jilid II selama dua hari yakni hari Senin dan Selasa besok. Hal tersebut diungkapkan saat menggelar Konferensi Pers di Sekretariat Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB), di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Loktuan, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (31/7/2022).

Koordinator aksi MBM Yopi Chandra mengatakan, sebanyak kurang lebih 250 orang peserta yang akan ikut pada aksi demo, dimana para peserta akan berkumpul di Pelabuhan Loktuan kemudian menuju bundaran tugu Equator atau akses masuk perusahaan Pupuk Kaltim.

“Aksi ini buntut dari belum adanya tanggapan perusahaan terkait tuntutan kami pada aksi pada 30 Juni lalu,”ujarya.

Kata dia, pada aksi besok pihaknya tidak akan mau lagi diterimah selain Direksi, sebab terbukti pada aksi pertama tuntutan yang disampaikan kepada perusahaan hingga kini belum ada tanggapan.

“Besok kami hanya ingin diterimah oleh Direksi, minimal Sekretaris Perusahaan (Sekper) sebab yang sebelumnya hanya ditampung ujungnya tidak ada tanggapan. Kalau besok kami tidak ditemui, kami akan menginap disana,”terangnya.

Namun, Yopi berharap besok pihak perusahaan bisa menemui mereka dan mengakomodir seluruh tuntutan MBM, sehingga besok menjadi aksi yang terakhir mereka gelar. Namun, pihaknya juga mengatakan kalau pihak perusahaan mengindahkan seluruh tuntutan MBM pihaknya akan terus menggelar aksi demo.

“Kami harap besok terakhir demo kalau perusahaan mau menemui dan mengakomodir seluruh tuntutan kami, kalau tidak kami akan menginap ditugu dan akan terus menggelar aksi berjilid-jilid,”ungkapnya.

Sementara, Sekretaris MBM Muhammad Pijay Sanusi menjelaskan, Aksi jilid II ini merupakan buntut kekecewaan terhadap Pupuk Kaltim yang hingga kini belum merespon terkait 6 tuntutan yang mereka layangkan saat menggelar aksi pertama pada 30 Juni 2022 lalu.

“Tidak ada tindak lanjut dari perusahaan terkait tuntutan kami. Padahal perwakilan manajemen Pupuk Kaltim, VP Pelayanan Umum, Sugeng Suedi saat itu telah berjanji akan menyampaikan aspirasi kami ke Direksi diterimah atau tidak akan disampaikan. Tapi  faktanya sampe sekarang tidak ada tindak lanjut itu,” bebernya.

Kata dia, setelah aksi demo pada 30 Juni pihaknya menunggu respon perusahaan selama satu minggu. Namun, tidak ada respon, kemudian pihaknya mengirim surat pada tanggal 7 Juli 2022. Surat tersebut berisikan permohonan audensi atau mediasi kepada Management PT Pupuk Kalimantan Timur. Tertuang dalam Nomor Surat: 068/IPLB-BTG/VII/2022 perihal Tindak lanjut atas Aksi Masyarakat Bufferzone Menggugat.

” Kami minta audiensi. Satu minggu kami tunggu balasan dari perusahaan. Tapi tetap tidak ada jawaban, ini ada apa,” tanya Pijay.

Lanjut dia, pada tanggal 15 Juli pihaknya melayangkan surat somasi pertama kepada Pupuk Kaltim. Namun lagi-lagi pihak perusahaan belum merespon. Bahkan sampai surat somasi kedua yang mereka kirim pada 20 Juli 2022 lalu, pun hingga saat ini juga belum mendapat jawaban dari perusahaan.

Bahkan, kata Pijay, surat somasi yang mereka layangkan tembusannya langsung ke Kementerian BUMN, PT Pupuk Indonesia dan Jajaran Forkopimda, Ketua Forum CSR Kalimantan Timur, Kapolres Bontang dan Dandim 0908 Bontang.

“Sama sekali tidak ada tindak lanjut dari perusahaan. Baik itu komunikasi Kordinasi dan lain-lain, seperti mereka menutup mata.  Itu jadi pertanyaan kami mengapa perusahaan terlalu abai terhadap persoalan ini,” terangnya.

Selain itu, Pijay mengklaim aksi mereka mendapat dukungan dari tokoh masyarakat dan sebanyak 39 RT di Kelurahan Loktuan. Bentuk dukungannya kata Pijay, berupa tanda tangan dan stempel masing-masing RT.

“Aksi kami didukung sekitar 70 persen RT di Kelurahan Loktuan dan tokoh masyarakat,”ungkapnya.

Pada konferensi pers MBM juga dihadiri organisasi pekerja di Bontang yakni IPPMB. Yang turut mengambil sikap dukungan dalam gerakan aksi masyarakat tersebut.

Ketua IPPMB Wahyudin Sulaiman, menyatakan akan bersama dengan massa aksi dengan membawa tuntutan yang sama.

“Kami akan bersama dengan kawan-kawan hingga aksi selesai,” tegas dia.

MBM akan tetap menyuarakan enam tuntutan awal yaitu:

1. Membuka secara transparan mengenai berapa dan kemana saja jumlah alokasi dana CSR yang digelontorkan kepada masyarakat Bontang khususnya di wilayah bufferzone.

2. Memprioritaskan dana CSR untuk kesejahteraan masyarakat bufferzone.

3. Memasang indikator udara di area bufferzone (Guntung, Lok Tuan, Sidrap) sebagai media masyarakat untuk mengecek ambang batas polusi, dan dibentuk tim independen dalam pengawasannya.

4. Memberi fasilitas medical check up gratis serta vitamin dan susu gratis setiap 3 bulan sekali khususnya masyarakat di area bufferzone yang terpapar langsung dengan populasi amonia.

5. Memberikan fasilitas kesehatan gratis Per-RT secara berkelanjutan.

6. Membentuk tim khusus rehabilitasi di area pesisir akibat tumpahan batu bara di area boiler PT Pupuk Kaltim.

Hanya saja, pasca terjadinya ledakan di Pabrik Kaltim V PT Pupuk Kaltim, Masyarakat Bufferzone Menggugat menambah dua tuntutan baru.

1. PKT harus transparan dalam memaparkan hasil investigasi dalam musibah ledakan di Pabrik 5 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Bontang, Kalimantan Timur pada Sabtu 23 Juli 2022 lalu.

2. Meminta perusahaan melakukan sosialisasi mitigasi di area bufferzone terhadap bahaya bencana yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan. (Hr).

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *